Breaking News

Rabu, 01 Maret 2017

Definisi System/Software Development Life Cycle (SDLC) beserta tahapannya




A. Apa itu System/ Software Development Life Cycle (SDLC)?

   System/ Software Development Life Cycle (SDLC) atau Siklus Hidup Pengembangan Sistem/ Software merupakan suatu cara atau metode dalam membangun dan mengembangkan sebuah sistem atau perangkat lunak yang di dalamnya mencakup tahap-tahap dari perencanaan awal sebuah sistem atau software yang akan dibuat sampai kepada tahap akhir yaitu implementasi dan maintenance(pemeliharaan)

B. Mengapa dinamakan siklus atau daur hidup?

  

   Dalam pengembangan sebuah sistem metode SDLC ini, sistem akan diterus dikembangkan dan tidak hanya berlangsung dari tahap perencanaan sampai pada tahap pemeliharaan dan kemudian berhenti sampai disitu saja. Setelah semua tahap dijalankan dan sampai pada tahap pemeliharaan (maintenance) maka disitulah sebuah sistem akan kembali dikembangkan berdasarkan feedback user, bug-bug pada sistem, ataupun kemauan client dan developer untuk menambah fitur-fitur baru. 
  Nah, setelah tahap inilah sebuah sistem akan kembali masuk ke tahap awal yaitu perencanaan, entah itu mengganti, memperbaiki, atau menambah fitur-fitur agar sistem berjalan lebih optimal begitu seterusnya

C. Tahapan atau siklus pengembangan sebuah sistem atau software dengan metode SDLC

 1. Perencanaan Sistem

      
         
     Tahap perancangan ini merupakan sebuah dasar yang paling penting dalam pembuatan atau perancangan sebuah sistem. Software yang akan dibuat harus ditentukan terlebih dahulu jenis dan tujuannya. Developer harus mengerti betul permintaan client. Setelah itu, perlu adanya rancangan aspek teknis mengenai stakeholder dalam sistem (seperti manajer, sistem analis, programmer, marketing, dan tentunya sasaran user sofware tersebut), alokasi biaya yang dibutuhkan, pembagian keuntungan dan sebagainya. Segala hal yang menjadi dasar-dasar tesebut harus benar-benar diperhatikan agar terciptanya sebuah sistem yang baik dari segi teknis maupun non teknis.

 2. Analisis Sistem


 Pada tahap ini didfinisikan spesifikasi kebutuhan yang diperlukan dalam sistem atau software yang akan dibuat. Kebutuhan-kebuthan tersebut mengenai teknologi apa saja yang dibutuhkan dalam pembuatan software tersebut (seperti aplikasi database, desain grafis) dan juga spesifikasi kebutuhan dari sasaran software atau user untuk menjalankan aplikasi yang dibuat.
   Tentunya juga perlu dilakukan sebuah observasi atau pengamatan dan juga penyebaran kuesioner untuk calon user. Semua spesifikasi kebutuhan yang telah disusun atas kesepakatan client dan developer akan menghasilkan sebuah dokumen bernama Software Requirement Spesification (SRS)      

 

 3. Perancangan dan Desain Sistem

   

     Setelah sebuah dokumen yang dinamakan Software Requirement Spesification (SRS) disepakati antara pihak developer dan client, setelah itu developer akan mulai merancang software yang diinginkan oleh client dengan mengacu pada SRS tersebut. Disinilah tahap bagaimana rancangan aplikasi yang digunakan sebelum sampai ke tangan programmer dalam proses coding. Rancangan tersebut berkaitan dengan data-data yang akan diinput ke database, rancangan antarmuka, semua form-form halaman dalam aplikasi, dan konsep secara rinci dan detail. Konsep yang dibuat harus benar-benar dapat dimengerti oleh programmer agar maksud yang diinginkan client dapat tercapai.

 4. Implementasi dan Pengujian Sistem


  Merupakan tahap akhir sebelum aplikasi diluncurkan. Pada tahap inilah inti dari pengerjaan sebuah aplikasi dimana sebuah konsep yang telah dibuat secara rinci dan detail akan diterjemahkan oleh programmer ke dalam bahasa program melalui proses coding. Lama atau tidaknya proses ini tergantung pada beberapa hal seperti jumlah programmer, tingkat kepemahaman programmer terhadap konsep yang dibuat, skill programmer dan aplikasi yang digunakan. 
  Setelah semua proses coding dinyatakan selesai, harus dilakukan pengujian atau testing terlebih dahulu sebelum diluncurkan. Perlu digarisbawahi bahwa pentingnya tahap ini agar pada saat peluncuran aplikasi tidak terjadi hal-hal yang diinginkan.
     Setelah semuanya siap, aplikasi siap diluncurkan dengan launching yang disaksikan oleh semua stakeholder.

 5. Pemasaran dan Pemeliharaan Sistem



   Setelah aplikasi diluncurkan, pemasaran sangatlah penting agar tujuan dari aplikasi tersebut tercapai dan tepat sasaran pengguna yang direncanakan pada awalnya. Pemasaran dapat berupa mengiklankan aplikasi tersebut ke beberapa situs ternama dan pemasangan banner. Setelah dilakukan pemasaran tentunya tahap yang sangatlah penting yaitu pemeliharan atau maintenance sistem.
    Developer harus memastikan aplikasi selalu diupdate dan mengikuti perkembangan-perkembangan yang ada. Selain itu, perbaikan-perbaikan bug-bug melalui user feedback sangatlah penting agar user tidak kecewa dan kemudian fitur-fitur baru dan sebagainya akan kembali direncanakan ke tahap awal sehingga aplikasi akan terus berkembang menjadi lebih baik kedepannya.




Sekian artikel tentang System atau Software Development Life Cycle (SDLC) ini, semoga dapat bermanfaat dan digunakan sebagaimana mestinya,

Referensi: https://www.tutorialspoint.com/sdlc/sdlc_tutorial.pdf
Sumber gambar: google image

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Published.. Blogger Templates